Pages

Selasa, 27 September 2011

Buat MOL tugas Pertanian...

Salam Pramuka... eh maksutnya Salam sejah tera...
ane dapat tugas buat mol..
dari pada nganggur mending ane amali ilmu yang sedikit tu..

walaupun dapat dari internet,,,

oke lanjuuuttt.!!!

Bahan bahan buat MOL..
  • 200 gram gula pasir
  • 100 gram trasi
  • 200 gram tongkol/ bandeng
  • 2 kg dedak/ bekatul
  • 2 kg kohe (kotoran hewan, yg terbaik pake rumen
  • 2 liter air cucian beras
  • Air bersih 20 liter
Alat:
  • Kompor
  • Panci
  • Torong
  • Jerigen 20 liter kalau tidak ada baskom pun jadi.....
OKE NI CARA BUATNYA:
  • Rebus semua bahan kecuali kohe dan air bersih
  • Setelah dingin masukkan semua bahan kedalam jerigen
  • Tutup rapat
  • Setiap hari dibuka sebentar dan dikocok-kocok
  • Setelah 15 hari MOL siap digunakan
CUKUP sekian ilmu dari ane,,
   Wasalam....

Senin, 19 September 2011

pengomposan ala gaul

Baiklah di sini kami akan membahas  tentang Pengomposan ala SMAN GAUL
  Tapi sebelumnya kita ungkap apa itu kompos,?
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI Jakarta menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya, di mana sekitar 65%-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat